1). Perubahan Panas
Timbunan kompos menjadi panas karena mikroorganisma melepaskan panas. Panas ini terperangkap dalam timbunan yang mengisolasinya. Timbunan yang berukuran besar akan lebih cepat panas daripada yang kecil. Sampai dengan suhu 40 OC, organisma thermofil aktif bekerja. Mendekomposisikan timbunan. Dekomposisi berjalan sangat cepat pada tingkat thermotif ( 40 OC – 60 OC ).
Pembalikkan timbunan memperbaiki aerasi dengan makin banyak oksigen dalam timbunan sehingga mempercepat laju dekomposisi. Timbunan sebaiknya tidak lebih besar dari ukuran lebar 2,5 m dan tinggi 1,5 m. Timbunan yang berukuran lebih besar tidak mendapat cukup udara pada bagian tengahnya.
2). Perubahan pH
Pada tahap awal dekomposisi pH timbunan kompos mengalami penurunan .Penurunan ini disebabkan oleh cairan sel yang asam dalam bahan tanaman dan asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Penambahan kapur pada timbunan kompos yang normal menyebabkan kehilangan sejumlah besar N dalam bentuk gas amoniak, karena itu timbunan kompos jangan diberi kapur. Terkecuali pada timbunan penambahan kapur untuk timbunan kompos yang anaerob mengingat kondisi anaerob lebih banyak mengasilkan asam yang butuh penetralan.
3). Perubahan Kimia
Perubahan kimia yang terjadi pada suatu timbunan kompos yaitu sebagai berikut :
a. Enzim merombak sel tanaman menjadi protein dan asam amino
b. Mikroorganisme menggunakan senyawa dapat larut ( gula, asam amino, nitrogen anorganik ) dan merombak: pati menjadi gula, lemak menjadi gliserol dan asam organik, protein menjadi asam amino dan selulosa menjadi gula.
c. Nitrogen tanaman dikonversi menjadi protein mikroorganisme dan sebagian lainnya dikonversi menjadi nitrat.
d. Llignin yang lambat didekomposisikan membentuk molekul-molekul yang stabil dan membentuk humus yang berwarna hitam. Humus ini dapat berfungsi memperbaiki struktur tanah, dan humus tersebut mengandung banyak unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh akar tanaman.
4). Patogen
Timbunan kompos menghancurkan patogen, parasit tanaman dan binatang serta gulma. Pengomposan selama tiga minggu pada suhu di atas 55 – 60 0C membunuh patogen termasuk penyakit tanaman, bakteri tanaman, nematoda dan lain-lain. Oleh karena itu pembalikan timbunan kompos adalah penting dalam membantu proses ini. Beberapa benih gulma mungkin tetap hidup pada suhu ini.
Dalam proses pembuatan kompos, apabila kita tidak hati dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan tersebut bisa disebabkan oleh adanya bau busuk yang menyengat, sehingga banyak lalat yang datang tidak diundang. Oleh karena itu tempat untuk proses pembuatan kompos sebaiknya jauh dari tempat pemukiman penduduk dan tempatnya khusus serta menjaga kebersihan lingkungan dan sekitarnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar