Minggu, 26 September 2010

Teknik Diagnosa Secara Fisik

Penyakit dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit menular yang dapat menyebar dari satu ternak ke ternak lainnya dan penyakit tidak menular yaitu penyakit yang biasanya hanya terbatas pada satu kelompok tertentu atau bersifat individual. Berdasarkan agen penyebabnya, kelompok penyakit menular dibagi menjadi (a) kelompok penyakit viral yaitu penyakit yang disebabkan virus misalnya ND, Marek, Gumboro, PMK dan lain-lainnya, (b) kelompok penyakit bakterial yaitu penyakit yang disebabkan bakteris misalnya CRD, Snot, Pullorum, Brucellosis dan lain-lainnya, (c) kelompok penyakit Parasiter yaitu penyakit yang disebabkan parasit misalnya Coccidiosis, Ascariasis, Scabies dan lain-lainnya, dan (d) kelompok penyakit fungal yaitu penyakit yang disebabkan jamur misalnya Aspergillosis, Candidiasis dan lain-lainnya. Penyakit tidak menular, berdasarkan penyebabnya dapat dibagi menjadi (a) kelompok penyakit defisiensi, penyakit yang disebabkan karena kekurangan unsur dalam zat pakannya misalnya defisiensi vitamin, mineral dan lainnya, (b) kelompok penyakit intoksikasi, keracunan misalnya intoksikasi insektisida, pestisida dan lainnya, (c) penyakit metabolik, yang disebbkan adanya gangguan metabolik misalnya bloat atau kembung perut, (d) penyakit genetis, yang disebabkan keturunan misalnya osteodystropia dan (e) penyakit mekanis karena terkena benda-benda keras seperti fraktur, terjepit dan lainnya. 
Diagnosa adalah suatu proses untuk menentukan dan mengamati perubahan yang terjadi pada ternak melalui tanda-tanda atau gejala yang terlihat sehingga suatu penyakit dapat diketahui penyebabnya. Untuk menghasilkan diagnosa yang baik diperlukan pengetahuan zooteknis peternakan, anatomi dan fisiologi yang baik. Ketepatan diagnosa tergantung pada (a) sejauhmana anamnese dilakukan secara baik, (b) gejala klinis yang nampak atau teramati, (c) pemeriksaan nekropsi, dan (d) kecepatan pemeriksaan laboratorium.
Definisi Hewan Sehat Secara umum penyakit hewan adalah segala sesuatu yang menyebabkan hewan menjadi tidak sehat. Hewan sehat adalah hewan yang tidak sakit dengan ciri-ciri (a) bebas dari penyakit yang bersifat menular atau tidak menular, (b) tidak mengandung bahan-bahan yang merugikan manusia sebagai konsumen, dan (c) mampu berproduksi secara optimum.
Salah satu bagian penting dalam penanganan kesehatan ternak adalah melakukan pengamatan terhadap ternak yang sakit melalui pemeriksaan ternak yang diduga sakit yaitu suatu proses untuk
menentukan dan mengamati perubahan yang terjadi pada ternak atau hewan melalui tanda-tanda atau gejala fisik yang terlihat sehingga suatu penyakit dapat diketahui penyebabnya. Secara visual ternak sakit dan sehat dapat dibedakan sebagai berikut: 

Ternak Sehat
  • Ternak aktif, lincah, mata jernih, bulu halus, bersih dll 
  • Nafsu makan normal 
  • Pertumbuhan baik 
  • Dari lubang alami tidak keluar cairan atau feses abnormal
  • Jalannya normal 
  • Tidak ada luka di tubuh
Ternak Sakit
  • Ternak kurang aktif/lincah, mata sayu/pucat, bulu kusam dll
  • Kurang nafsu m akan
  • Pertumbuhan kurang baik atau tidak normal
  • Keluar leleran atau lendir yang tidak normal dari lubang-lubang alami (seperti hidung, telinga dll) misalnya pilek, diare/mencret dll
  • Jalannya pincang
  • Ada luka, gatal dll
Diagnosa penyakit memerlukan pengamatan spesimen di laboratorium agar penyebab penyakit dapat diketahui secara tepat. Spesimen adalah segala sesuatu (benda, organ, feses, atau darah dan lain-lainnya) yang diduga mengandung kuman bibit penyebab penyakit. Prinsip dasar pengumpulan spesimen adalah (1) jenis spesimen yang dikirim tergantung pada perubahan klinis ternak sakit, (2) spesimen harus dikirimkan dalam keadaan aseptik, (3) harus segera dikirimkan ke laboratorium, (4) botol harus diberi identitas yang jelas, (5) harus tersimpan secara baik, dan (6) selama proses pengambilan spesimen harus hati-hati terhadap kemungkinan pencemaran.

1 komentar: