Jumat, 17 September 2010

Proses Pencernaan Pakan Pada Ternak Sapi

Pakan adalah salah satu faktor yang berpengaruh pada produktifitas ternak dan kemampuan produksinya. Prosentasenya cukup besar, hampir 60% produktifitas ternak tergantung dari kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan, 30 % karena faktor genetik dan 10 % adalah faktor teknik pemeliharaan , kesehatan dan iklim.

Sedangkan salah satu pengaruh faktor genetik adalah alat-alat pencernaanya. Pencernaan adalah rangkaian proses perubahan fisik dan kimia dari pakan, selama berada di dalam alat pencernaan. Proses pencernaan makanan pada ternak ruminansia relatif lebih kompleks, dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak lainnya.

Proses pencernaan pakan pada ternak ruminansia terdiri dari

1. Pencernaan Mekanis, dilakukan di dalam mulut.
2. Pencernaan Fermentatif, dilakukan oleh mikroba daalam rumen.
3. Pencernaan Hidrolisis, dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan

Prosespengolahan pakan dilakukan dengan cara memamah biak (ruminasi). Pakan berserat (hijauan) akan disimpan sementara di dalam rumen. Pada saat hewan beristirahat, pakan akan ditarik kembali ke mulut (proses regurgitasi),untuk dikunyah (proses remastikasi). Selanjutnya pakan akan ditelan (proses redeglutasi)., untuk dicerna oleh enzim-enzim mikroba rumen.

Di dalam perut, pakan akan diolah di 4 kompartemen perut, yaitu :

1. Retikulum (perut jala).
2. Rumen (perut beludru).
3. Omasum (perut buku,tersusun dari +/- 100 lipatan ).
4. Abomasum (perut/lambung sejati,karena baik anatomis maupun fisiologisnya sama dengan lambung non-ruminansia).

Alat pencernaan sapi ini , berkembang dalam 3 fase sesuai dengan umur sapi yaitu :

* Fase Non Ruminansi. Fase ini terjadi pada pedet yang baru lahir. Volume retikulo-rumen pada pedet yang baru lahir hanya sekitar 30% dari total kapasitas total perut dan rumennya masih belum berfungsi. Oleh sebab itu, pada fase ini Nutrisi didapat hanya dari susu yang berasal dari induknya. Proses pengolahanya pun langsung ke omasum (tanpa melewati rumen), melalui suatu saluran yang disebut esophagialgroove. Saluran ini menghubungkan esophagus dan reticular omasal orifice.

* Fase Transisi. Fase ini terjadi pada pedet yang telah berusia 2 minggu. Pada usia ini pedet akan mulai belajar memakan pakan kasar (hijauan). Secara bertahap rumen juga berkembang, lebih cepat dari pada kompartemen perut yang lain. Pada fase ini pula mikroba mulai dan rumen mulai berfungsi sebagai tempat fermentasi karbohidrat.

* Fase Ruminansia. Fase ini terjadi pada pedet yang telah berumur 6 minggu. Alat pencernaan mulai berkembang menuju kesempurnaan, hingga komposisi rumen mencapai 81%, retikulum 3%, omasum 7%, danabomasum 9% darivolume total perut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar