Selain jenis bahan baku yang digunakan dan kondisi aerob yang diperlukan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembuatan biogas, antara lain faktor pengenceran, jenis bakteri, derajat keasaman (pH), suhu, keberadaan bahan-bahan yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri serta perbandingan antara karbon (C) dan nitrogen (N) bahan.
1). Pengenceran bahan baku pembuatan biogas.
Bahan Baku pembuatan biogas perlu diencerkan. Umumnya pengenceran bahan baku dilakukan dengan perbandingan 1 : 1 sampai 2 antara bahan baku : air.
2). Jenis Bakteri
Ada dua kelompok bakteri yang berpengaruh pada pembuatan biogas yaitu bakteri-bakteri pembentuk asam dan bakteri-bakteri pembentuk gas metana. Bakteri pembentuk asam ini antara lain: Pseudomonas, Escherichia, Flavobacterium, dan Alcaligenes. Bakteri-bakteri ini memecah bahan organik menjadi asam-asam lemak. Asam-asam lemak hasil penguraian oleh bakteri asam kemudian diuraikan lebih lanjut menjadi biogas oleh bakteri metana seperti Methanobacterium, Methanosarcina, dan Methanococcus. Jenis-jenis bakteri ini sudah terdapat di dalam kotoran-kotoran hewan yang digunakan.
3). Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman juga mempengaruhi kerja dari mikrobia yang ada dalam digester. pH yang terlalu asam atau terlalu basa sangat mempengaruhi kerja mikroba ini. pH antara 6.8 sampai 8 merupakan pH optimum dalam proses pembentukan biogas.
4). Bahan Penghambat
Perlu diingat bahwa terdapat bahan-bahan yang dapat menghambat pertumbuhan dari mikro organisme. Bahan-bahan seperti logam berat, desinfektan, deterjen dan antibiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri dalam digester. Dengan demikian dapat mempengaruhi jumlah biogas yang dihasilkan. Untuk itu, maka perlu diperhatikan agar bahan-bahan ini tidak tercampur dalam bahan. Disamping itu, air yang digunakan sebagai pelarut atau pengencer bahan baku harus dipastikan tidak mengandung bahan-bahan tersebut.
5). Suhu
Faktor suhu lingkungan juga sangat menentukan aktif tidaknya bakteri yang berperan dalam pembuatan biogas. Perkembangbiakan bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan kurang atau tidak aktifnya mikrobia penghasil biogas, sehingga kurang baik untuk proses pembentukan biogas. Kisaran suhu antara 32 - 37oC merupakan suhu yang baik untuk proses pembentukan biogas, sedangkan suhu optimumnya adalah 35oC. Oleh karena itu pada saat kalian membuat biogas sebaiknya diukur terlebih dahulu suhunya agar proses pembuatan biogas ini dapat berlangsung dengan baik.
6). Perbandingan C dan N bahan.
Perbandingan (imbangan) karbon (C) dan Nitrogen (N) yang terkandung dalam bahan organik yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biogas sangat menentukan kehidupan dan aktivitas mikroorganisme. Imbangan antara C dan N yang optimum bagi mikroorganisme perombak adalah 25-30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar