Jumat, 17 September 2010

BRAHMAN CROSS

Brahman Cross merupakan sapi hasil silangan antara Sapi Brahman dengan jenis sapi lainnya seperti Shorthorn dan Hereford.
Dengan pemeliharaan secara intensif yaitu dengan kandang yang sesuai dan pakan yang berkualitas serta iklim yang menunjang, sapi ini sangat bagus pertumbuhannya. Average Daily Gain (ADG) Brahman Cross berkisar antara 1.0 - 1.8 kg/hari. Bahkan dalam kondisi tertentu bisa mencapai 2 kg/hari. Dibandingkan dengan sapi lokal terutama PO (Peranakan Ongole) yang ADG nya hanya berkisar 0.4 - 0.8 kg/hari tentunya sapi ini lebih menguntungkan untuk fattening (penggemukan).
Karkas Brahman Cross bervariasi antara 45% - 55% tergantung kondisi sapi saat timbang hidup dan performance tiap individunya. Pemeliharaan ideal untuk fattening adalah selama 60-70 hari untuk sapi betina, sedangkan untuk jantannya antara 80-90 hari, karena apabila digemukkan terlalu lama maka perkembangannya akan semakin lambat dan akan terjadi perlemakan dalam daging (marbling) yang hal ini di pasar lokal (RPH) tradisional kurang disukai oleh customer.
Warna kulit sapi ini sangat bervariasi antara lain putih abu-abu, hitam, coklat/merah/kuning, bahkan loreng seperti harimau. Pasar tradisional tertentu masih ada yang "fanatik" dengan warna kulit, sehingga dengan banyaknya variasi warna kulit sapi ini bisa memenuhi selera tiap-tiap pasar yang cenderung masih spesifik.  Secara umum lebih disukai sapi-sapi yang berwarna merah/coklat/kuning/hitam dengan berat hidup antara 350 - 450 Kg/ekor.
Dari berbagai keunggulan tersebut di atas, dewasa ini di Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat dan Sumatra banyak bermunculan Feedlot yang secara intensif menggemukan sapi Jenis Brahman Cross ini. Setelah krisis moneter jumlah import sapi ini dari Australia selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan dalam tahun 2008 sudah lebih 500.000 ekor sapi di import dari Australia dan tahun 2009 mencapai 600.000 ekor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar