Model pengisian terus menerus adalah model digester yang pengisian bahan organiknya dilakukan setiap hari dalam jumlah tertentu setelah biogas mulai berproduksi. Pada pengisian awal, digester diisi penuh, kemudian ditunggu sampai biogas berproduksi. Setiap bahan diisikan melalui lubang pemasukan, maka akan selalu diikuti dengan pengeluaran bahan sisa melalui lubang pengeluaran. Ukuran dari model ini dapat disesuaikan dengan volume kotoran sapi yang dihasilkan. Jadi besar kecilnya digester sangat tergantung banyak sedikitnya hasil kotoran yang dihasilkan.
Secara garis besar urutan proses pengisian biogas adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan bahan. Bahan yang dipersiapkan adalah bahan baku berupa bahan organik, misalnya kotoran sapi, kotoran kerbau dan lain sebagainya.
2. Tahap seleksi bahan. Pada tahap ini, bahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya diseleksi agar siap dimasukkan ke dalam digester. Pada tahap seleksi sampah/jerami/rumput ikutan selain kotoran ternak dibuang.
3. Tahap pengenceran. Pada tahap ini kotoran ternak dan air dicampur dan diaduk sampai rata dengan perbandingan (1:1 atau 1;2) 1 bagian kotoran ternak dan 1 bagian air atau 1 bagian kotoran ternak dan 2 bagian air.
4. Tahap pengisian/pemasukan bahan baku. Setelah bahan baku sudah siap, maka langsung dimasukan kedalam digester atau tabung pencerna, melalui lubang pemasukan . Pengisian ini dilakukan sampai tabung pencerna atau digester penuh. Tanda kalau tabung pencerna atau digester penuh ditandai dengan keluarnya bahan baku tersebut lewat lubang pengeluaran.
5. Tahap produksi. Pada tahap ini, digester /tabung pencerna siap menghasilkan gas. Dalam tahap ini perlu diperhatikan adanya berbagai faktor yang mempengaruhi produksi biogas ini, seperti suhu , pH, dan ada tidaknya bahan penghambat pertumbuhan bakteri.
Pada umumnya dalam waktu 2 minggu gas sudah dihasilkan. Terkumpulnya gas dapat diketahui dari naiknya tabung pengumpul gas atau mengembangnya plastik pengumpul gas (bila digunakan plastik),
Tidak ada komentar:
Posting Komentar