Media adalah tempat tinggal bagi cacing tanah, dimana cacing tanah melakukan aktivitas kehidupannya seperti: reproduksi, makan, pertumbuhan, dan sebagainya. Pakan adalah segala bahan yang dimakan oleh cacing tanah yang bermanfaat untuk kebutuhan hidupnya seperti metabolisme, hidup pokok, tumbuhan, dan produksi.
Pengetahuan tentang media dan pakan ini mutlak diperlukan. Pengetahuan tentang media dan pakan yang cukup dapat mengarahkan para pelaksana terhadap tatalaksana persiapan yang terprogram dengan baik. Dengan tatalaksana penyiapan pakan media yang terprogram dengan baik, maka manfaat yang akan diperoleh adalah terjaminnya kelangsungan proses dan peningkatan produksi.
Media yang baik untuk budidaya cacing tanah adalah dibuat melalui proses pengomposan, yaitu dengan cara memeram ( fermentasi) bahan media selama 15 -21 hari, sehingga menjadi kompos setengah matang. Semakin banyak jenis bahan media yang dipakai, maka akan semakin baik komposisi media tersebut, karena kandungan gizinya semakin beragam dan lengkap. Penggunaan atau pemakaian kotoran ternak merupakan cara terbaik dalam pembuatan media budidaya cacing tersebut. Karena dapat mempercepat proses pelapukan, juga membantu melengkapi kandungan gizinya apabila dari bahan media tersebut kurang. Yang umum digunakan campuran kotoran dan sampah adalah 30 % kotoran ternak dan 70 % sampah. Media yang baik untuk budidaya cacing adalah C/N ratio sebesar 25 – 30.
Habitat alami cacing tanah adalah tumpukan sampah organik yang telah mengalami pelapukan, gembur, dan lembab. Dengan demikian media yang disiapkan untuk pemeliharaan cacing tanah harus memenuhi kriteria sebagaimana habitat asalnya. Sampah organik yang masih segar tidak cocok sebagai media. Oleh karena itu, sampah organik tersebut harus diperam (difermentasi) terlebih dahulu. Sampah organik untuk media cacing tanah sebaiknya dipilih dengan komposisi bahan yang berserat tinggi.
Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan media pemeliharaan cacing diantaranya:
• Sampah taman: potongan rumput dan daun-daunan
• Sampah pasar, antara lain: sampah sayuran, kulit jagung, kulit nangka, kulit kacang merah.
• Sampah pertanian, antara lain: jerami padi, daun jagung, kulit jagung, batang pisang.
• Sampah peternakan, antara lain: kotoran ternak, bekas litter (alas) pemeliharaan ternak, bekas hijauan makanan ternak.
• Sampah hasil pengolahan pertanian antara lain: sekam, ampas gula tebu (bagase).
• Sampah hasil pengolahan kayu, misalnya serbuk gergaji.
• Limbah pabrik kertas pulp
Cara membuat media
a. Bahan organik berupa sampah atau limbah peternakan dipotong-potong dengan ukuran 2 -3 cm
b. Bahan organik berupa limbah ternak dan sampah yang sudah dipotong-potong disimpan dalam cetakan yang berukuran 1 x 1 x 1 m secara berlapis
c. Urutan penumpukan dimulai dari sampah atau limbah ternak berupa jerami dll kemudian kotoran ternak, sampah/limbah, kotoran, sampah/limbah dan seterusnya sampai ketinggi 1 m.
d. Setiap 3 hari sekali tumpukan sampah/limbah dan kotoran tersebut dibalik dan diaduk sampai rata, agar bahan tersebut dapat segera membusuk secara merata
e. Lakukan penyiraman secukupnya terutama pada saat pengadukan/pembalikan.
f. Amati suhu dan kelembaban setiap hari, sedangkan pH nya diamati setiap 1 minggu sekali
g. Setelah 21 hari media diangin-anginkan selama 2 hari sambil diamati suhu, kelembaban dan pH nya.
h. Media siap digunakan apabila sesuai dengan persyaratan kehidupan cacing yaitu: pHnya sekitar 6,8 – 7,2 , kelembaban 28 – 42 %, atau kandungan airnya 60 % dan suhu 26 -32 0C.
Kotoran yang baik untuk media budidaya cacing adalah : hampir semua jenis kotoran ternak baik untuk media. Namun kita harus hati –hati karena ada jenis kotoran ternak tertentu seperti kotoran unggas akan menghasilkan panas yang tinggi. Untuk itu apabila kita akan menggunakan kotoran unggas sebaiknya didinginkan terlebih dahulu kurang lebih 3 -4 hari.
Media yang baik dan cocok untuk hidup cacing tanah
a. Warna tidak terlalu gelap
b. Kondisi fisik sudah berbeda dengan bahan aslinya
c. Bau tidak menyengat
d. Kandungan air kurang lebih 60 %
e. pHnya sekitar 6,8 – 7,2
f. Temperatur/suhu 26 -32 0C.
g. Bersifat porous atau berongga
h. Mengandung zat pakan yang cukup
i. Mengandung serat kasar yang tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar