Bahan pakan untuk sapi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Hijauan dan Pakan Tambahan (Konsentrat). Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik maka kedua macam bahan pakan ini harus diberikan, karena diharapkan dari kedua macam bahan pakan ini kebutuhan protein dapat terpenuhi.
HIJAUAN
Hijauan merupakan bahan pakan pokok yang biasanya dipenuhi dari rumput. Produksi susu sapi yang rendah dapat terjadi karena kuantitas dan kualitas rumput kurang baik terutama terjadi pada musim kemarau. Untuk mengatasi kekurangan rumput tersebut maka dapat dipakai bahan hijauan lain berupa daun kacang-kacangan (gliricidia, kaliandra, lamtoro, turi, enceng gondok dll) dan limbah pertanian (jerami padi, batang jagung, kelobot jagung dll). Jumlah hijauan yang diberikan sebagai pakan sapi perah berkisar 50-75 % dari protein yang dibutuhkan atau perhitungan secara kasar kurang lebih 10 % berat badan.
Daun - daunan Sebagai Pengganti Rumput
KALIANDRA (Calliandra calothyrsus)
Kaliandra adalah tanaman kacang-kacangan (leguminosa) semak yang dapat tumbuh pada musim kemarau walaupun tidak sebaik pertumbuhan dimusim hujan, terutama pada daerah berlereng curam. Untuk tumbuh ideal rata-rata temperatur yang diperlukan 20-28 derajat Celsius. Untuk tujuan sebagai sumber hijauan pakan ternak jarak tanam 1×1 meter atau 2×0,5 meter pada awal musim hujan. Pemotongan tanaman dilakukan setiap 12 minggu dengan tinggi potong 1 meter, produksi yang diperoleh 10 ton bahan kering/Ha/tahun.
Komposisi kimiawi kaliandra mengandung protein berkisar 20%, terdapat tanin 8-11%, saponin, flavonoid dan glikosida dalam jumlah kecil yang tidak membehayakan ternak.
Kaliandra dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput yang diberikan. Pada sapi dapat menggantikan rumput maksimal 50%, sedangkan untuk domba sampai dengan 30%. Pemberian pada ternak sebaiknya dalam bentuk segar karena proses pengeringan akan menurunkan konsumsi dan kecernaanya, selain itu kandungan tanin dalam kaliandra segar kurang berbahaya untuk ternak. Kaliandra dapat diberikan saat sebelum atau sesudah pemberian pakan tambahan.
GAMAL (Glicidia sepium)
Gamal adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh dengan cepat didaerah kering. Gamal tumbuh baik pada daerah dengan temperatur 22-40 derajat celcius. Sebagai sumber hijauan pakan ternak sebaiknya ditanam dengan jarak 1×1 meter dengan interval pemotongan 6-12 minggu, sedangkan pemotongan pertama dilakukan pada 10-20 minggu. Cara tanam dapat dilakukan dengan stek maupun biji, hasil produksi yang diperoleh berkisar antara 19 ton/ha/tahun.
Komposisi kimiawi gamal mengandung protein 19-25%, mengandung racun kumarin yang tinggi, saponin dan asam fenolat dalam jumlah kecil. Gamal dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput, pemberian pada sapi maksimal sampai 40%, sedangkan pada domba sampai dengan 75%. Untuk menurunkan kandungan kumarin maka sebelum diberikan pada ternak sebaiknya dilayukan atau dijemur lebih dahulu selama beberapa jam atau semalaman. Sebaiknya gamal diberikan bersama-sama dengan pemberian rumput.
LAMTORO GUNG (Leucaena leucocepala)
Lamtoro merupakan salah satu leguminosa tropis yang tahan dengan pemotongan berulang-ulang. Produksinya 20 ton bahan kering/Ha/tahun. Komposisi kimiawi lamtoro mengandung protein, zat tanin yang cukup baik untuk pakan ternak dan mengandung racun mimosin yang tinggi. Sebagai hijaunan pakan ternak, untuk mengurangi kandungan mimosin maka harus dijemur sehari lebih dahulu.
Lamtoro dapat digunakan sebagai pengganti sebagian rumput. Pemberian pada sapi perah sampai 50% dapat menyebabkan air susu bau khas walaupun dapat meningkatkan kandungan lemak dan produksinya.
TURI (Sesbania glandiflora)
Turi merupakan golongan leguminosa yang disukai ternak dan buangannya disukai penduduk. Turi tahan terhadap pemotongan berulang-ulang. Produksinya dapat mencapai 20 ton bahan kering/Ha/tahun.
Turi mengandung protein tinggi yaitu 36% dan mengandung energi lebih tinggi dibanding kaliandra, lamtoro dan gamal. Turi mengandung racun saponin yang sangat tinggi sehingga membahakan ternak, terutama pada ternak golongan ayam. Turi dapat diberikan pada golongan sapi dan domba sebagai pengganti sebagian rumput. Pemberian sampai dengan 2 kilogram pada domba dapat meningkatkan berat badan 300% dibanding yang diberi rumput gajah saja. Sedangkan pada sapi yang diberi 2 Kg dicampur jerami dapat menghasilkan berat badan sama dengan pemberian ransum yang sempurna.
SORGUM (Sorghum vulgare)
Sorgum termasuk tanaman yang diambil bijinya, limbah tanaman ini dapat digunakan sebagai pakan ternak. Tanaman sorgum dapat tumbuh pada daerah dengan temperatur tinggi dan kurang curah hujan. Sebagai pakan ternak sebaiknya ditanam awal musim kering. Kandungan protein sorgum berkisar 7,5 – 8,2%, sorgum ini mengandung racun asam sianida yang dapat dihilangkan dengan dibuat hay dan silase.
Sorgum dapat digunakan sebagai penganti rumput. Adanya asam sianida dalam sorgum maka pemakaian pada sapi jangan terlalu tinggi (10-20)% dengan dibuat hay atau silase.
JERAMI
Jerami dapat berasal dari sisa hasil pertanian misalnya jerami padi, jerami kedelai, jerami kacang tanah dll.
Kandungan protein jerami tidak tinggi hanya berkisar 5-10% dengan kandungan serat kasar yang sangat tinggi. Jerami dapat diberikan pada sapi untuk menggantikan rumput, pemberian pada sapi jangan lebih dari 20%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar